Kelas Pemrograman Web


Kelas pemrograman web hari itu diadakan di lab. Komputer sudah siap, layar lebar di depan juga sudah menampilkan slide dan game Valorant. Suasananya cukup tenang, beberapa mahasiswa langsung buka browser dan mulai ngoding. Saya duduk di barisan tengah, bukan karena niat, tapi karena colokan di belakang sudah penuh.

Materinya sebenarnya menarik—tentang HTML, CSS, dan sedikit JavaScript. 

Kebetulan lab-nya lancar, dan... ya, game-nya udah terpasang dari kemarin.

Awalnya saya cuma mau buka bentar, iseng-iseng. Tapi lama-lama keterusan. Pas teman di sebelah lihat layar saya, dia cuma bisik, “Rank apa lo sekarang?”
Saya jawab pelan, “Masih silver, doain naik.”
Dia senyum, terus ikut buka gamenya juga.

Kami main satu match. Cuma satu. Tapi tentu saja match itu gak selesai dalam lima menit. Waktu dosen keliling dan mendekat, kami buru-buru alt-tab balik ke code editor. Tab HTML kami masih terbuka rapi, walau belum berubah sejak lima belas menit yang lalu.

Untungnya, tidak ketahuan. Atau mungkin pura-pura gak lihat.

Sisa kelas kami jalani setengah hati—setengah belajar, setengah menyesal. Tapi di akhir sesi, saya tetap simpan file tugas, dan berjanji dalam hati: besok harus benar-benar fokus. Valorant bisa nanti.

Atau… malam ini satu match lagi aja.


Komentar

Postingan Populer